Saturday, July 14, 2012

DUNIA DALAM GENGGAMAN

pertama mengenal internet saya sama sekali belum terpikir suatu saat nanti internet akan jadi semudah sekarang. Jaman itu, mengakses internet adalah hal yang mewah. Ada harus punya komputer sendiri, laptop masih sangat jarang. Anda harus punya jaringan telepon karena internet mobile belum tersedia dan terakhir anda harus punya modem yang harganya tidak murah.
Ketika itu layanan internet memang masih mahal, kecepatannyapun belum seperti sekarang. Punya internet kencang adalah sebuah lambang kemakmuran tentu saja, mengingat harganya yang memang masih melambung tinggi. Ketika itu mungkin masih sedikit orang yang membayangkan bahwa suatu hari nanti internet akan hadir dalam genggaman dan bisa dibawa ke mana saja.
Di awal tahun 2000an, warnet mulai ramai. Harga akses internet makin murah dan terjangkau. Seingat saya kisaran harganya sekitar Rp. 6000 hingga yang paling mahal sekitar Rp. 15.000an per jam. Di awal tahun 2000an itu juga saya mulai kecanduan internet. Setiap berapa hari sekali, warnet jadi tempat nongkrong untuk sekadar mengecek inbox email atau berkelana ke sana-ke mari.
Namanya teknologi memang tidak pernah berhenti berinovasi, berevolusi atau bahkan revolusi. Tingkat kebutuhan masyarakat akan internet makin tinggi dan para pemilik modal melihat itu sebagai sebuah peluang baru. Tidak heran kalau kemudian hadir beragam layanan baru yang makin mendekatkan internet kepada para penggunanya.
Kalau dulu internet hanya bisa dinikmati secara fixed ( di tempat yang diam ) maka perlahan-lahan internet kemudian hadir dalam bentuk yang lebih dinamis. Internet bisa diakses lewat beragam telepon selular yang bisa digenggam dan dibawa ke mana saja.
Memasuki pertengahan dasawarsa 2000an, internet mobile makin marak. Produsen telepon genggam juga makin sibuk bersaing menyiapkan perangkat mobile dengan kemudahan akses internet. Penyedia jasa layanan tentu tidak mau kalah. Percuma punya handled canggih kalau data layanan tidak mendukung, kan ?
Hanya saja masa itu mengakses internet tidak gampang. Punya handled yang mendukung layanan internet dan punya operator yang juga mendukung ternyata bukan jaminan. Beberapa kali saya terpaksa pusing dan akhirnya menyerah ketika mengawinkan handled dan operator ternyata tidak mudah.
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan sebelum handled bisa terhubung dengan internet. Orang awam tentu akan bingung bila sudah mendengar kata APN, VPN, Proxy, dll. Ujung-ujungnya kemudian menyerah.
Saya mungkin beruntung karena beberapa kali saya bisa mengawinkan antara handled dan operator, tapi mungkin masih banyak yang tidak seberuntung saya, atau malah tidak peduli.

Teknologi memang tidak pernah diam, dia selalu bergerak ke depan mencari cara-cara baru untuk memudahkan kita manusia. Dulu internet hanya bisa dinikmati di tempat tertentu dan dengan diam, sekarang internet bisa dinikmati di mana saja dan sambil bergerak. Dengan inovasi-inovasi dari para pencipta perangkat keras dan penyedia layanan, dunia memang betul-betul serasa dalam genggaman.
Ketika dunia berada dalam genggaman, saatnya kita menikmatinya. Bukan begitu ?

0 komentar:

Post a Comment

komentar anda